Km Uki Raya Karam Diterjang Badai Elnino

Kapal KM. Uki Raya yang karam. Foto: Ismail

Kapal penumpang KM Uki Raya yang bermuatan 197 orang yang menuju Wanci, Kabupaten Wakatobi, karam setelah diterjang badai elnino di Selat Buton, sekitar pukul 02:00 WITA. 


Naas kapal yang bertolak dari Pelabuhan Baubau karam di Kecamatan Wabula, Kabupaten Buton. Tiga orang meninggal dunia dalam insiden tersebut.


Kapal Penumpang KM Uki Raya terpaksa harus karam di perairan Selat Buton saat hendak menuju Kabupaten Wakatobi setelah bertolak dari Kota Baubau. 

Kapal yang membawa 197 penumpang ini diterjang badai elnino di Selat Buton, Kabupaten Buton. Saat itu pula lambung kapal KM Uki Raya pecah, karena menghantam salah satu karang setelah terbawa arus dan angin kencang pada badai elnino sekitar pukul 02:00 WITA. 

Akibat karamnya kapal tersebut, mesin kapal pun seketika langsung mati, alat penerang dari kapal juga ikut padam.

Penumpang yang tidak mengetahui karamnya kapal tersebut, langsung panik dan mencoba menyelamatkan diri. Namun naas dua penumpang tewas akibat berdesak-desakan mencoba menyelamatkan diri. Tiga korban meninggal diantaranya satu orang balita dan dua orang dewasa.

Akibat kejadian tersebut, dikabarkan puluhan penumpang mengalami luka-luka dan satu penumpang mengalami kritis sedangkan tiga penumpang meninggal dunia.

Untuk mengevakuasi penumpang yang selamat, Pemerintah Kabupaten Buton bersama instansi lain, terpaksa mengungsikan semua para penumpang di tempat pelelangan ikan. Hal itu untuk mengecek kesehatan mereka dan mendata penumpang yang selamat, serta mengambil barang-barang berharga mereka.


Reporter: Ismail
Editor: Taya

Wisata ke Pantai Toronipa

Pantai Toronipa, Sulawesi Tenggara. Foto: Istimewa

Kendari yang merupakan ibukota Sulawesi Tenggara masih menyimpan pantai eksotis, salah satunya Pantai Toronipa yang berada di wilayah administratif Kabupaten Konawe. 


Pantai Toronipa berasal dari Bahasa Bugis, yaitu toro nipa yang berarti pohon nipa yang turun.


Untuk ke pantai ini, anda dapat menggunakan kendaraan roda empat atau kendaraan roda dua, dengan waktu tempuh sekitar 45 menit dari Kota Kendari.

Pantai yang memiliki pasir yang putih ini, disesaki pengunjung pada saat libur baik libur lebaran maupun akhir pecan.

Ada sejumlah fasilitas yang dapat diperoleh di tempat ini antara lain, banana boat, gazebo hingga makanan local, seperti sate pokea. Namun, semua fasilitas itu, tidak gratis .

Sate pokea biasa dinikmati bersama ‘Gogos’ begitu warga disana menyebutnya. Makanan ini banyak dijajakan masyarakat setempat bagi pengunjung. Sate pokea dijual seharga seribu rupiah per tusuknya. Sementara gazebo disewa dengan tarif 100.000 rupiah.

Untuk anda yang ingin bermain banana boad, anda harus membayar sebesar 20 ribu rupiah per orang dengan dua kali putaran hingga ke tempat semula. Banana boat ditarik dengan menggunakan speed boad yang dikemudikan orang ahli.

Dasar pantai toronipa sangat landai sekitar satu kilometer ke arah laut banda. Saat air laut sedang pasang, kita dapat menikmati air dangkal dan merasa aman saat bermain bersama anak-anak. Sedangkan pada saat laut sedang surut, kita dapat melihat masyarakat lokal mengumpulkan hewan laut untuk santapan.

Deburan ombak laut, serta pasir putih yang terbentang merupakan perpaduan yang asyik untuk mengisi liburan anda. Jadi tidak ada salah jika anda mengunjungi tempat ini sebagai tempat wisata keluarga anda.


Reporter: Taya
Editor: Taya

Jalan-jalan ke Wakatobi

Menjelang pagi di Pantai Huntete, Wakatobi. Foto: Taya

Wakatobi adalah salah satu tempat wisata terpopuler di Indonesia. Tempat wisata ini terletak di gugusan Pulau Sulawesi Tenggara, Indonesia.

 

Ada dua alternatif untuk menuju ke Wakatobi. Pertama dengan melalui jalur laut yakni Makassar – Kendari - Wangi-wangi. 

Lomba Sepeda di Atas Air

Lomba Sepeda di Atas Air. Foto: Taufik Qurahman
Lomba Sepeda di Atas Air. Foto: Taufik Qurahman

Semarakkan perayaan Idul Fitri 1435 H di Kelurahan Raraa, Kecamatan Ladongi, Kabupaten Kolaka Timur,  warga menggelar lomba ketangkasan unik, sepeda di atas air. Lomba yang bertujuan untuk mengibur masyarakat ini bahkan telah digelar sejak tahun 80-an.

Proses Produksi Berita Televisi

Produksi televisi idealnya memang harus melalui beberapa tahapan-tahapan produksi, namun berbeda dengan produksi program non berita atau non fiksi lainnya, produksi berita televisi harus dilakukan dengan cepat. Bahkan pada situasi tertentu, produksi berita televisi, semua tahapan harus dilakukan secara bersamaan. Misalnya mengejar peristiwa besar seperti helikopter jatuh. Gambar dan audio langsung ditayangkan (di-roll), tanpa tahapan akhir, tanpa konstruksi jurnalistik.

Dalam kondisi ini gambar audio visual yang ditayangkan kepada khalayak televisi merupakan sebuah peristiwa yang sedang berlangsung (as happen).

Dalam buku yang ditulis Andi Facruddin tentang dasar-dasar produksi televisi menyebutkan beberapa tahapan produksi sebuah berita televisi yakni sebagai berikut:
  1. Praproduksi, yang meliputi menemukan idea tau gagasan tentang isu terhangat, momentum agenda event, fenomena, follow up berita, penentuan topik liputan, angle, rapat persiapan, rencana peliputan, memanfaatkan jejaring dan pengecekan perlengkapan serta koordinasi dengan koordinator liputan atau koordinator daerah.
  2. Produksi, yang meliputi peliputan, koreksi audio visual, seleksi materi hasil liputan, rapat redaksi, dan struktur penulisan atau format penyajian.
  3. Pascaproduksi, yang meliputi convert editing (offline/ online) pengisian suara atau dubbing/manipulating, title/sub title, efek, mixing, dan preview.
  4. On Air, yang meliputi on berita, dan evaluasi berita.